BUKU BSE PKWU KELAS 10 SEMESTER 2

Kamis, 29 Oktober 2020

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

 

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

    • Peter F Drucker

Kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda ((ability to create the new and different).

    • Thomas W Zimmerer

Entrepreneurship adalah aplikasi kreativitas dan inovasi untuk menyelesaikan masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi orang setiap hari.

    • Andrew J Dubrin

Seseorang yang mendirikan dan menjalankan bisnis yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).

    • Robbin & Coulter

Kewirausahaan adalah proses di mana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli sumber daya apa pun yang saat ini dikendalikan.

    •  (Soeharto Prawiro, 1997).

Kewirausahaan adalah nilai yang dibutuhkan untuk memulai bisnis (fase start-up) dan pengembangan bisnis (venture growth).

    • (Acmad Sanusi, 1994)

Kewirausahaan adalah nilai yang dimanifestasikan dalam perilaku yang merupakan dasar sumber daya, kekuatan pendorong, tujuan, strategi, kiat, proses, dan hasil bisnis.

    • Jean Baptista Say (1816)

Pengusaha adalah agen yang menyatukan berbagai alat produksi dan menemukan nilai produksi mereka.

    • Frank Knight (1921)

Pengusaha mencoba untuk memprediksi dan merespons perubahan pasar. Definisi ini menekankan peran pengusaha dalam menghadapi ketidakpastian dalam dinamika pasar. Pengusaha harus melakukan fungsi-fungsi manajerial dasar seperti arahan dan pengawasan.

 

 

    • Joseph Schumpeter (1934)

Pengusaha adalah inovator yang menerapkan perubahan di pasar melalui kombinasi baru. Kombinasi baru dapat:

    1. memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
    2. memperkenalkan metode produksi baru,
    3. membuka pasar baru,
    4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
    5. menjalankan organisasi baru dalam suatu industri. Schumpeter menghubungkan kewirausahaan dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis dan menghubungkannya dengan kombinasi sumber daya.
    • Penrose (1963)

Kegiatan wirausaha meningkatkan identifikasi peluang dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dari kapasitas kewirausahaan.

    • Harvey Leibenstein (1968, 1979)

Kewirausahaan melengkapi kegiatan yang diperlukan untuk membuat atau mengelola perusahaan ketika semua pasar belum terbentuk atau belum diidentifikasi dengan jelas, atau komponen produksi belum sepenuhnya diizinkan.

    • Israel Kirzner (1979)

Wirausahawan mengenali dan bertindak melawan peluang pasar. Pusat Kewirausahaan di Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses menerapkan, mengembangkan, dan mewujudkan visi ke dalam kehidupan. Visi dapat berupa ide-ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu.

    • Raymond, (1995)

Wirausaha adalah orang-orang kreatif dan inovatif yang mampu mewujudkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

    • Kasmir (2006)

Wirausaha adalah orang-orang yang bersemangat yang mengambil risiko untuk mendapatkan bisnis di berbagai peluang.

 

B.   Karakteristik Kewirausahaan

Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahaan adalah :

    • Motif Berprestasi Tinggi

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 

    • Selalu Perspektif

Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23).


Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.


    • Memiliki Kreatifitas Tinggi

Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.


Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul buku “Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda.


Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Dari definisi diatas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu:


    1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
    2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
    3. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.

    • Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha.

Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau).


    • Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya,

ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.


    • Mandiri atau Tidak Ketergantuangan

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain,


seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.


    • Berani Menghadapi Risiko

Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan.


Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15).


    • Selalu Mencari Peluang

Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

    • Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun prmasaran.

    • Memiliki Kerampilan Personal Wirausahawan Andal.

Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara sebagai berikut:

1.    Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencaripenghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.

2.    Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut.

3.    Mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih tepat dan effisien.

4.    Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar danmusyawarah dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli.

5.    Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.

6.    Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya.

7.    Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/ managerialship) serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.

8.    Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.


C.   Manfaat Kewirausahaan

    • Memiliki peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.

Memiliki bisnis Anda sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang untuk mencapai tujuan hidup Anda. Para pebisnis akan berusaha memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka menggunakan bisnis untuk mewujudkan tujuan mereka.

    • Memberi peluang untuk melakukan perubahan.

Dapat menggabungkan manifestasi dari kepedulian mereka terhadap masalah sosial dan masalah ekonomi sekitar dengan harapan bisa menjalani kehidupan yang lebih baik. Sebagai contoh; menyediakan perumahan sederhana, sehat dan cocok untuk keluarga atau membuat program daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas.


    • Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.

Beberapa orang menghargai perusahaan yang sibuk, sulit ditantang dan tidak memiliki daya tarik. Pengusaha tidak memiliki banyak perbedaan antara pekerjaan, hobi atau bermain, semuanya sama. Bisnis yang mereka maksudkan adalah media untuk aktualisasi diri.

Keberhasilan yang dicapai adalah sesuatu yang ditentukan oleh kreativitas, inovasi, toleransi dan visi yang mereka buat sendiri. Pada dasarnya seseorang yang memiliki bisnisnya sendiri (perusahaan) memberi wewenang untuk bertarung, mengendalikan secara spiritual dan membuatnya mampu mendapatkan minat atau hobinya sendiri.


    • Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.

Kebanyakan para pebisnis tidak berkeinginan menjadi kaya raya, akan tetapi banyak diantara mereka yang hidup berkecukupan. Sebanyak 75% wirausaha generasi pertama masuk dalam daftar orang terkaya versi majalah Forbes.


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thomas Stanley dan William Danko, pemiliki perusahaan dapat mencapai dua pertiga dari jutawan Amerika Serikat, mereka memiliki peluang untuk menjadi jutawan empat kali lebih besar daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain atau menjadi karyawan perusahaan lain.


    • Berpeluang serta berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.

Pengusaha kecil sebenarnya adalah warga negara yang paling dihormati dan paling tepercaya, karena pengusaha kecil membuat kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati. Pemilik bisnis memprioritaskan kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan setia mereka yang telah dilayani dengan setia selama bertahun-tahun.


    • Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya.

Pengusaha kecil atau pemilik bisnis Lebih dari pengusaha sukses, mereka memilih untuk memasuki bisnis tertentu karena mereka tertarik dan menyukai bisnis. Intinya adalah mereka menyalurkan hobi atau hobi mereka untuk bekerja, sehingga mereka merasa senang melakukannya. Pengusaha menyarankan mengikuti saran Harvey McKey. Harvey berkata, “Cobalah dan rencanakan bisnis yang Anda sukai dan Anda tidak akan pernah mendapatkan bantuan untuk melakukan setiap hari dalam hidup Anda”.


Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil

Menjadi wirausaha profesional harus memenuhi kriteria ketangguhan. Adapun ciri dari kedua kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

    • Ciri dan Kemampuan Wirausaha Tangguh

1.    Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah.

2.    Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.

3.    Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.

4.    Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.


    • Ciri dan Kemampuan Wirausaha Unggul

1.    Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindarinya.

2.    Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara.

3.    Antisipasif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.

4.    Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

5.    Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi di berbagai bidang.


Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausahawan

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

1.    Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

2.    Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

3.    Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

4.    Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

5.    Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasiyang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukarberoperasi karena kurang efisien.

6.    Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

7.    Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.

8.    Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.


D.   Motivasi Wirausahawan

Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan, atau kegiatan tertentu sehingga motivasi dapat diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang. Secara rinci cirri-ciri karakter wirausahawan yang memiliki motivasi tinggi yaitu :


    • Percaya Diri

Seorang wirausaha adalah orang yang percaya bahwa mereka mampu mencapai hasil yang mereka inginkan.Sikap percaya diri ini bukan sikap yang sombong, karena dilandasi oleh kesadaran mereka ter- hadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk terus maju dengan kemampuan yang ada. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya.


    • Berorientasi Pada Tugas dan Hasil

Agar memperoleh keberha- silan dalam usahanya, seorang wirausaha harus bekerja pres- tatif. Apa maksudnya? Keberha- silan seorang dalam kehidupan- nya banyak ditentukan oleh usa- ha yang dilakukan sendiri dalam mengubah nasib. Orang ini biasanya lebih mengutamakan prestasinya baru kemudian setelah berhasil prestisnya akan naik.


    • Berani Menanggung Risiko

Berani menanggung risiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab.Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.


    • Kepemimpinan

Seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mereka harus selalu mencari peluang, mengumpulkan dana, dan merekrut sumber daya manusia serta membimbingnya untuk mencapai tujuan. Dengan mengembangkan sikap, bakat, dan kemampuan akan mendorong dan memotivasi orang lain agar maju dan berhasil, serta memimpin orang lain dalam bentuk kerja sama.


    • Keorisinalan

Sifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.


    • Berorientasi ke Masa Depan

Seseorang wirausaha harus – lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai?Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk se- mentara, tetapi untuk selama- nya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.


    • Kreativitas

Menurut Cony Semiawan (1997) menyatakan, kreatif adalah kemampuan untuk meng- hasilkan atau menciptakan suatu produk baru.Menurut Wollfolk (1984) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.


DAFTAR PUSTAKA

Ir. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan, Erlangga; Jakarta

Kasali Rhenald.2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan Publika

Erni(2012).ProsesKewirausahaan,(Online),(http://www.ernirismayana.blogspot.com).27 Desember 2011

 

 

Teknik Budidaya Tanaman Jagung

SYARAT PERTUMBUHAN

1. IKLIM

a. Jagung dapat tumbuh didaerah yang terletak antara 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.

b. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musimkemarau.

Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 dserajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.

2. MEDIA TANAM

a. Agar tanaman jagung dapat tumbuh optimum tanah harus gembur, subur dan kaya humus.

b. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain andosol, latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan.

c. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 5,6-7,5.

d. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras terlebih dahulu.

3. KETINGGIAN TEMPAT

Jagung dapat ditanam di Indonesia dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung.

TEKNIK BERCOCOK TANAM

1. PERSIAPAN

 

Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga perlu penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman jagung dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan penggaruan tanah sampai rata.

Ketika mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah jangan terlampau basah tetapi cukup lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket. Untuk jenis tanah berat dengan kelebihan, perlu dibuatkan saluran drainase.

2. PENANAMAN

Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek. Jarak tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan pemeliharaan tanaman mudah. Beberapa varietas mempunyai populasi optimum yang berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan jarak tanam 100 cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm x 20 cm dengan satu tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman perlubang. Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah.

3. PEMUPUKAN

·   Dari semua unsur hara yang diperlukan tanaman yang paling banyak diserap tanaman adalah unsur Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).

·  Nitrogen dibutuhkan tanaman jagung selama masa pertumbuhan sampai pematangan biji. Tanaman ini menghendaki tersedianya nitrogen secara terus menerus pada semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Kekurangan nitrogen dalam tanaman walaupun pada stadia permulaan akan menurunkan hasil.

·  Tanaman jagung membutuhkan pasokan unsur P sampai stadia lanjut, khususnya saat tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat sebelum tanaman setinggi lutut.

·  Sejumlah besar kalium diambil tanaman sejak tanaman setinggi lutut sampai selesai pembungaan.

4. PEMELIHARAAN

Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Tanaman yang sehat dan tegap terus di pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan.

Penurunan hasil yang disebabkan oleh persaingan gulma sangat beragam sesuai dengan jenis tanaman, jenis lahan, populasi dan jenis gulma serta faktor budidaya lainnya. Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai seperempat atau sepertiga dari daur hidup tanaman tersebut.

 

Agar tidak merugi, lahan jagung harus bebas dari gulma. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan sampai menganggu atau merusak akar tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubuan pada waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain untuk memperkokoh batang juga untuk memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan.

Tindakan pemeliharaan lainnya yaitu pemangkasan daun.Daun jagung segar dapat digunakan sebagai makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh daun pada fase kemasakan tidak menurunkan hasil secara nyata karena pada fase itu biji telah terisi penuh.

5. PENGAIRAN

Air sangat diperlukan pada saat penanaman, pembungaan (45-55 hari sesudah tanam) dan pengisian biji (60-80 hari setelah tanam). Pada masa pertumbuhan kebutuhan airnya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan waktu berbunga yang membutuhkan air terbanyak. Pada masa berbunga ini waktu hujan pendek diselingi dengan matahari jauh lebih baik dari pada huja terus menerus.

Pengairan sangat penting untuk mencegah tanaman jagung agar tidak layu. Pengairan yang terlambat mengakibatkan daun layu. Daerah dengan curah hujan yang tinggi, pengairan melalui air hujan dapat mencukupi. Pengairan juga dapat dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit diantara barisan jagung atau menggunakan pompa air bila kesulitan air.

6. PENYAKIT DAN HAMA

Tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan biji. Beberapa jenis hama dan penyakit tanaman jagung yang sering merusak dan menggangu pertumbuhan jagung dan mempengaruhi produktivitas antara lain : hama lundi, lalat bibit, ulat tanah, ulat daun, penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol. Adapun penyakit tanaman jagung terdiri dari bulai, cendawan, bercak ungu, karat. Sebelum terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung tersebut maka dapat dilaksanakan langkah-langkah pencegahan dengan cara:

·    Penggunaan varietas bibit yang resisten

·    Penggunaan teknik-teknik agronomi

·    Penggunaan desinfektan pada benih yang akan ditanam

·    Pemeliharaan dan pemanfaatan musuh-musuh alami

7. PANEN

Waktu panen jagung di pengaruhi oleh jenis varietas yang ditanam, ketinggian lahan, cuaca dan derajat masak. Umur panen jagung umumnya sudah cukup masak dan siap dipanen pada umur 7 minggu setelah berbunga.

 

Pemanenan dilakukan apabila jagung cukup tua yaitu bila kulit jagung sudah kuning. Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari pada bijinya, bila tidak membekas jagung dapat segera dipanen.

Jagung yang dipanen prematur butirannya keriput dan setelah dikeringkan akan menghasilkan butir pecah atau butirnya rusak setelah proses pemipilan. Apabila dipanen lewat waktunya juga akan banyak butiran jagung yang rusak. Pemanenan sebaiknya dilakukan saat tidak turun hujan sehingga pengeringan dapat segera dilakukan. Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot (berkulit).

8. PASCA PANEN

Penanganan pasca panen bisa dengan cara pengeringan, pada umumnya dilakukan dengan menghamparkan jagung dibawah terik matahari menggunakan alas tikar atau terpal. Pada waktu cerah penjemuran dapat dilakukan selama 3-4 hari. Dapat juga menggunakan mesin grain dryer. Kemudian jagung dipipil, agar segera dijemur kembali sampai kering konstan (kadar air kurang lebih 12%) agar dapat disimpan lama, biasanya memerlukan waktu penjemuran 60 jam sinar matahari.

Pengolahan jagung ada 2 macam yaitu :

a. Pengolahan basah (wet process), adalah pengolahan jagung yang dilakukan dengan merendam jagung terlebih dahulu di dalam air sehingga menghancurkannya lebih mudah, dan setelah itu dikeringkan.

b. Pengolahan kering (dry process), adalah pengolahan secara kering tanpa perendaman, biasanya menghancurkannya lebih sukar dibandingkan dengan cara basah.

Penanganan pasca panen jagung adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak jagung dipanen sampai dipasarkan kepada konsumen, kegiatannya meliputi : pemanenan,pengangkutan, pengeringan, penundaan, perontokan dan penyimpanan. Kegiatan penanganan pasca panen pada umumnya dilakukan oleh petani, kelompok tani, koperasi dan para pedagang pengumpul serta didukung oleh berbagai lembaga dalam masyarakat dalam satu kesatuan, maka disebut dengan istilah Sistem Penanganan Pasca Panen.

Cara penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik akan memberikan dampak yang buruk terhadap mutu jagung, apabila mutu jagung menurun, maka harga jual menurun dan pendapatan petani menjadi lebih rendah. Faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi baik buruknya mutu jagung adalah adanya jamur dan cendawan yang ditandai dengan warna kehitam-hitaman, kehijau-hijauan atau putih pada buah jagung. Salah satu diantara jamur tersebut adalah Aspergilis sp yang menghasilkan racun aslatoksin dan berbahaya bagi manusia maupun ternak lainnya, jamur tersebut dapat dimatikan dengan pemanasan tetapi racunnya tidak dapat ditangkal dengan pemanasan.

 

 


Sumber referensi

Werdhaningsih, dkk. 2016. Prakarya dan Kewirausahaan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud